Puasa sambil marah ?

YBM BRILiaN
April 6, 2023

Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib bagi setiap Muslim. Seorang Muslim ketika berpuasa diwajibkan menahan lapar dan haus dari dini hari hingga maghrib tiba. Seluruh umat Muslim di Indonesia mulai melaksanakan puasa Ramadhan pada 23 Maret 2023.

Esensi puasa tidak hanya menahan lapar dan minum melainkan lebih jauh lagi yakni menahan hawa nafsu. Lantas bagaimana hukumnya ketika kita marah saat berpuasa, apakah membatalkan puasanya ?

Sifat marah merupakan sifat alami yang dimiliki setiap orang dan sangat wajar ketika seseorang marah. Namun sangat lebih baik ketika kita bisa menahan marah dan bisa menjauh dari konflik sesaat yang bisa menimbulan kemudharatan lebih jauh lagi. Namun mengendalikan nafsu amarah tidaklah mudah karena nafsu sudah diciptakan oleh allah sebagai makhluk yang sulit dikendalikan.

Sejarah penciptaan nafsu

Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup pada abad ke-13 Hijriah dan pengarang Kitab Durratun Naasihiin, meriwayatkan bahwa sebelum Allah SWT menciptakan akal dan nafsu yang hendak diletakkan dalam diri Adam As, terlebih dahulu Allah mengujinya agar kelak dikemudian hari manusia tahu fungsi, cara menggunakan, dan menaklukkan keduanya.

setelah menciptakan akal dan nafsu, Allah memerintahkan keduanya untuk menghadap dan menanyai satu per satu. Ketika Akal datang menghadap dan disuruh berbalik, ia berbalik. Allah pun bertanya kepadanya, “siapa Aku dan siapa kamu?” Maka dengan rasa penuh tawadhu, Akal menjawab, “Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu yang lemah”. Karena itu Allah memberikan kemuliaan kepada Akal.

Kemudian nafsu diperintahkan menghadap, ia diam saja dan tidak menjawab. Ketika ditanya dengan pertanyaan yang sama “siapa Aku dan siapa kamu?”, dengan sombongnya nafsu menjawab, “aku adalah aku, Engkau adalah Engkau”. Karena jawaban itulah, Allah menghukumnya dengan memasukkan Nafsu ke dalam neraka Jahim selama 100 tahun.

Setelah dikeluarkan dari neraka Jahim dan ditanya lagi oleh Allah dengan pertanyaan yang sama, ia menjawab dengan jawaban yang sama. Akhirnya Allah memasukkan lagi Nafsu ke neraka Zamharir yang amat dingin selama 100 tahun. Kemudian diangkat kembali dan ditanyakan pertanyaan serupa masih menjawab dengan jawaban yang sama.

Selanjutnya nafsu dimasukan ke neraka Juu’ yang dipenuhi rasa haus dan lapar. Setelah tidak diberi makan dan minum (puasa) membuatnya sadar dan tak berdaya. Nafsu menyerah dan mengakui bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakannya.

Kisah ini memberi kita hikmah betapa membangkangnya nafsu dan bagaimana mengendalikannya.

Marah saat berpuasa

Kemudian dalam hadist Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa adalah membentengi diri, maka bila salah seorang kamu di hari ia berpuasa janganlah berkata kotor dan jangan teriak-teriak, dan jika seseorang memakinya atau mengajaknya bertengkar hendaklah ia mengatakan “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari 1904 & Muslim 1151)

Hadist diatas menunjukan bahwa nabi SAW menganjurkan apabila saat kita sedang berpuasa mendapati seseorang berkata kasar bahkan diajak berkelahi maka kita harus menahan diri dan tetap sabar. Ketika emosi semakin memuncak maka kita dapat mengatakan kepada orang tersebut “saya sedang berpuasa”.

Jadi marah ketika puasa akan tetap sah namun segala hal yang menimbulkan kemudharatan tentu akan merusak. Oleh karena itu mari kita sama-sama menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyinggung orang lain. Dengan begitu kita menjadi saling menghargai dan menjaga dalam kebaikan.