Sejarah berkurban Nabi Adam AS dan Nabi Ibrahim AS

YBM BRILiaN
May 25, 2023

Tahukah Sobat, perintah berkurban sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS ? Yuk simak kisah berkurbannya  Nabi Adam AS dan Nabi Ibrahim AS agar tahu sejarahnya !

Masa Nabi Adam AS

Syariat kurban sudah ada sejak Nabi Adam AS turun di dunia. Dalam surah Al-Maidah ayat 27 Allah Berfirman “Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima”

Allah SWT memerintahkan kedua anak Nabi Adam AS untuk berkurban, namun hanya Habil yang diterima. Sedangkan Qabil tidak diterima karena berkurban tanpa berserah diri kepada Allah SWT.

Masa Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS tidak kunjung memiliki keturunan meski sudah berumur tua. Sehingga beliau selalu berdoa kepada Allah agar diberikan anak yang shalih.  “Ya Tuhanku, anugrahkan-Lah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh!” (QS As-Shafat: 100).

Di umur yang ke 86 Nabi Ibrahim AS dianugerahi anak (Nabi Ismail AS) oleh Allah SWT. Nabi Ismail tumbuh dengan sifat yang amat shalih.  Kesalihan sang anak terbukti ketika ia menyambut perintah Allah SWT untuk disembelih. Ketika ia beranjak dewasa, datanglah perintah itu melalui mimpi sang ayah.

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, ‘Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!’ Ia menjawab, ‘Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.’” (QS As-Shafat: 102).

Sebagai seorang nabi dan ayah yang mencintai anaknya, Nabi Ibrahim AS tidak serta merta melaksanakan perintah tersebut melainkan melalui musyawarah terlebih dahulu bersama sang anak. Namun Nabi Ismail justru menguatkan ayahnya untuk melaksanakan perintah Allah SWT.

Allah SWT berfirman, “Dan Kami panggil dia, ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu (perintah Allah).’ Sungguh demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benarbenar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan (kambing) yang besar.” (QS As-Shafat: 104-107).

Saat hendak dilaksanakannya perintah berkurban itu, Allah SWT tidak menginginkan darah ataupun dagingnya, melainkan Allah SWT menghendaki hambaNya berserah diri, tunduk, dan yakin kepada-Nya. Oleh sebab itu, Allah SWT mengganti posisi Nabi Ismail AS dengan domba yang kemudian disembelih oleh Nabi Ibrahim AS.

Dari kisah diatas kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT menginginkan kita berkurban dengan Ikhlas, bukan hanya berkurban untuk mengambil dagingnya saja. Jadi jangan sampai kurban yang kita lakukan tidak diterima oleh Allah SWT karena tidak berserah diri dan yakin kepada-Nya.