Jembatan BRILiaN Citamiang Kokoh Terbangun, Menghubungkan Harapan 6.000 Warga Sukabumi

oleh Talitha Yumnaa
August 19, 2025

Sukabumi – Jembatan Citamiang yang menjadi penghubung vital antara Desa Mekarmukti dan Desa Sirnasasri, Kecamatan Waluran, Sukabumi, kini kembali berdiri kokoh pascabencana banjir bandang yang merusaknya pada tahun 2024. Jembatan ini sangat penting bagi akses sehari-hari sekitar 6.000 warga setempat yang sebelumnya harus memutar hingga tujuh kilometer atau menyeberangi sungai demi mencapai berbagai tujuan seperti sekolah, fasilitas kesehatan, dan ladang pertanian.

Pembangunan jembatan yang dimulai pada Selasa, 27 Mei 2025, terlaksana berkat semangat gotong royong warga serta dukungan zakat para pekerja Bank Raya yang dikelola oleh YBM BRILiaN. Kolaborasi dengan Sasaka Indonesia membantu mempercepat proses pembangunan sehingga jembatan sepanjang 48 meter dengan lebar 1,2 meter ini dapat diresmikan dan difungsikan kembali pada Selasa, 5 Agustus 2025.

Jembatan BRILiaN bukan hanya sekadar struktur fisik berupa rangka besi dan papan kayu, melainkan juga simbol harapan baru dan kemudahan mobilitas bagi warga dua desa. Keberadaan jembatan ini membawa dampak positif yang signifikan terhadap kehidupan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat sekitar.

Akmal Burhanuddin, Head of Sharia Compliance YBM BRILiaN, menyatakan bahwa proyek ini adalah wujud nyata pengelolaan zakat yang bertujuan menuntaskan kemiskinan sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa. “Semoga Allah SWT memberkahi jembatan ini untuk menjadi penghubung tali silaturahim antara dua desa sekaligus membuka pintu rezeki bagi warganya. Apa yang kita bangun hari ini adalah hasil sinergi luar biasa dari dana umat yang dikelola penuh amanah,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Waluran Supendi mengapresiasi keberhasilan pembangunan jembatan. Ia mengajak warga untuk menjaga dan merawat Jembatan BRILiaN Citamiang agar berfungsi optimal dalam jangka panjang. “Alhamdulillah, pembangunan jembatan ini akhirnya terealisasi. Jembatan ini sangat berperan dalam menunjang akses warga, khususnya dalam pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Semula warga harus memutar jauh hingga tujuh kilometer, sekarang akses menjadi sekitar 100 meter. Ini membantu lebih dari 6.000 warga. Saya mewakili pemerintah mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur dan warga yang telah mendukung. Mari kita jaga bersama fasilitas ini sebagai amal ibadah kita semua,” ujarnya.