Banjar (13/09) – Yayasan Baitul Maal BRILiaN (YBM BRILiaN) menyelenggarakan kegiatan Mini Showcase Program Kampung Melon Hidroponik di Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Sebagai bagian dari Program Mustahik Income Generating (MIG) yang berbasis komunitas (Community Based) ini telah dibina oleh YBM BRILiaN sejak tahun 2022 hingga saat ini. Sebagai informasi, Program MIG Community Based merupakan program penyaluran zakat YBM BRILiaN dengan pendekatan pemberdayaan ekonomi kepada mustahik melalui pembentukan kelompok usaha yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemandirian usaha melalui kegiatan pendampingan serta pemberian stimulus modal usaha
Sebelumnya Desa Langensari dipilih sebagai lokasi program karena memiliki potensi pengembangan usaha budidaya melon dan wisata edukasi hidroponik. Selain itu, tingginya angka kemiskinan di desa ini mendorong perlunya upaya pemberdayaan masyarakat. Kegiatan Mini Showcase ini salah satunya sebagai bentuk syiar YBM BRILiaN atas implementasi pengelolaan dana zakat serta bentuk pertanggungjawaban kepada para Muzakki.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, S.E., M.A., Ph.D. (Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI), Yoyon Cuhyon, S.Pt., M.Si (Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan), Dra. Nursaadah, M.M. (Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Banjar), Sri Hidayati, S.Pd. M.Pd (Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum), Udhi Tri Kurniawan (Sekretaris Jenderal Forum Zakat), Raden Balya Taufik (Pimpinan Cabang BRI Banjar), dan Asep Nugraha (Pengurus YBM BRILiaN Head Office).
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, S.E., M.A., Ph.D. menyampaikan pentingnya pembayaran zakat melalui lembaga resmi yang memiliki izin dan tata kelola yang baik agar zakat dapat disalurkan dengan tepat sasaran dan memberikan dampak yang lebih nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Prof. Waryono juga mendorong agar masyarakat, khususnya generasi muda, kembali tertarik untuk menjadi petani modern dan mengoptimalkan potensi pertanian di daerah masing-masing. Sehingga dapat menciptakan gerakan ketahanan pangan melalui ekosistem zakat, dan para petani dapat naik kelas menjadi munfiq kemudian menjadi muzakki.
Nursaadah selaku Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Banjar menyampaikan apresiasi atas program Kampung Melon Langensari yang diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan lokal, mendukung ketahanan pangan, menjaga kesehatan masyarakat, menumbuhkan ekonomi lokal, serta meningkatkan kreativitas dan inovasi di masyarakat.
Asep Nugraha selaku Pengurus YBM BRILiaN Head Office menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program Kampung Melon Hidroponik Langensari, khususnya Pemerintah Kota Banjar, Dompet Dhuafa, dan para penerima manfaat (right holders). Beliau juga mengajak seluruh pihak untuk bersinergi agar program dapat diduplikasi di tempat-tempat lainnya dan memberikan manfaat bagi lebih banyak mustahik.
Elan Maulana selaku Ketua Kelompok Melon Hidroponik menyampaikan perkembangan signifikan yang telah diraih oleh kelompoknya. “Awalnya kelompok ini hanya memiliki satu green house yang dikelola oleh 10 orang anggota kelompok. Alhamdulillah, saat ini sudah berkembang menjadi lima green house yang dikelola oleh 20 orang anggota. Selain itu, program ini berhasil meningkatkan pendapatan anggota sekitar 30% dari sebelumnya dengan total hasil panen 8 ton per siklusnya”, ucapnya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan dengan panen buah melon di green house bersama para tamu undangan dan anggota kelompok.