Kab. Sumbawa (09/11) – Kerusakan lingkungan mempengaruhi tingginya sedimentasi bendungan dan waduk yang ada di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Hal itu memperluas desa yang terdampak kekeringan saat memasuki musim kemarau. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, mencatat sedikitnya ada 28 desa, 61 dusun dan 13 kecamatan yang mengalami kekeringan pada periode Agustus s.d November 2024.
Menanggapi hal tersebut, YBM BRILiaN membangun sarana air bersih dalam program Water, Hygiene, and Sanitation (WASH) di Desa Jaya Makmur, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa. Peresmian secara simbolis ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Grievan Dwi Okta selaku Head Branch Office (BO) BRI Sumbawa Besar bersama Dr. Najamuddin Amy, S.Sos, M.M selaku Pjs Bupati Sumbawa Besar. Pada kesempatan yang sama, dibentuk Komite Pengelolaan Air Bersih (KPAB) guna menjamin sarana & pra sarana yang telah terbangun dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Grievan Dwi Okta selaku Head BO BRI Sumbawa Besar menyampaikan bahwa program WASH merupakan salah satu program unggulan YBM BRILiaN dalam bidang sosial. “Dalam program WASH, kami membangun sarana dan pra sarana air bersih, melakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pendampingan dan monitoring oleh KPAB yang dibentuk masyarakat”, ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos, M.M menyampaikan apresiasi atas terlaksananya program WASH yang sejalan dengan program pemerintah daerah dalam menangani dampak kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Sumbawa. “Saat ini ada 28 desa di 13 kecamatan Kabupaten Sumbawa dilanda kekeringan yang berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat setempat. Kehadiran YBM BRILiaN dan BRI memberikan bantuan sarana pra sarana air bersih di Desa Jaya Makmur sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.