Rikko, Si Paling Gak Suka Gabut
Laki-laki yang lebih suka menghabiskan waktu luangnya untuk mengikuti banyak kegiatan, bahkan menurut pernyataannya jadi ‘kebanyakan’ kegiatan. Enrikko Ahmad Naufal, akrab disapa Rikko, saat ini sedang menempuh semester akhir di prodi Manajemen Universitas Airlangga. Anak pertama dari dua bersaudara yang lahir di Kediri 22 tahun silam ini memiliki orang tua yang selalu mensupport apapun kegiatan yang dilakukan, Muhammad Tarris (49), dan Endang Wahyuningsih (43).
Ayah Enrikko saat ini sedang merintis usaha di rumah, pasca sudah tidak menjadi karyawan di salah satu perusahaan. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa ia selalu ingin mendapatkan beasiswa untuk pendidikannya, agar orang tuanya tidak terbebani dengan biaya hidupnya selama jauh dari orang tua. Rikko selalu semangat ingin menyelesaikan pendidikannya di tengah kesulitan yang ada. Salah satu motivasinya adalah melihat ibundanya yang menjadi guru TK selama 19 tahun.
BRIGHT Scholarship menjadi beasiswa yang diincarnya karena Rikko merupakan alumni beasiswa SMART Scholarship. Mendapatkan informasi tentang dibukanya pendaftaran BRIGHT Scholarship, Rikko kembali mencoba mengikuti seleksi beasiswa dan dinyatakan lolos seleksi di Batch 6. Tergabung menjadi awardee BRIGHT Scholarship menjadikan dirinya bisa mengembangkan diri lagi sehingga mendorong pencapaian dibidang akademik.
Bukan hanya prestasi akademik yang didapatkan, karena ia menyebut dirinya tidak suka gabut di waktu luangnya ia juga mengikuti kegiatan kemahasiswaan bola voli dan menjadi perwakilan atlet bola voli Universitas Airlangga pada kompetisi Gama Cup yang diadakan oleh Universitas Gadjah Mada 2022 lalu. Selain dibidang keolahragaan Rikko juga menjadi nominasi Best Pesentation di Istanbul Youth Leader Summit 2022.
Selain upgrade ilmu untuk dirinya sendiri, Rikko juga menjadi pembicara di berbagai acara motivasi, harapannya ia bisa menularkan ilmunya ke banyak orang. Menjadi awardee Bright Scholarship menurutnya cukup untuk mengurangi beban orang tua terlebih dengan adanya biaya kuliah dan biaya hidup yang cukup mahal di Surabaya.
“Alhamdulillah setelah mendapatkan beasiswa ini saya dapat mengurangi beban orang tua, khususnya dengan tidak meminta bantuan biaya hidup lagi, mempunyai banyak pengalaman berkat YBM BRILiaN.” ungkapnya.
Saat ini Rikko juga sedang magang karena tahun lalu lolos dalam program Magang Bersertifikat dari Kemdikbud dan ditempatkan di salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) bidang kosmetik terbesar di Indonesia sebagai marketing untuk salah satu produknya.