Palembang (19/11) – Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang perlu diperhatikan di Provinsi Sumatera Selatan. Menurut data Survei Kesehatan (SKI) 2023 menunjukkan angka stunting di Sumatera Selatan pada tahun 2023 tercatat sebesar 20,3 persen atau masih di bawah rata-rata stunting di Indonesia yang mencapai 21,5 persen. Berbagai faktor seperti kurangnya asupan gizi, sanitasi yang buruk, dan rendahnya akses ke layanan kesehatan. Upaya penanggulangan stunting di Palembang terus dilakukan melalui berbagai program intervensi yang melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
Dalam mendukung upaya tersebut , YBM BRILiaN Regional Office (RO) Palembang mengambil peran dengan melaksanakan launching program Cegah Stunting di Aula Puskesmas Satu Ulu, Kecamatan Seberang Ulu Satu, Kota Palembang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asnawi, S.KM., M.Kes selaku Kepala Puskesmas Satu Ulu, Emilia, S.KM selaku Kepala Tata Usaha Puskemas Satu Ulu, Meina Sawindri, A.Md dan Abi Pratama selaku Region Supervisor YBM BRILiaN RO Palembang.
Asnawi, S.KM., M.Kes selaku Kepala Puskesmas Satu Ulu mengucapkan terima kasih kepada YBM BRILiaN yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Satu Ulu. Beliau menekankan bahwa upaya pencegahan stunting memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam penyuluhan dan penanganan gizi buruk.
Sebagai informasi, program Pencegahan Stunting merupakan program pendistribusian dana Zakat YBM BRILiaN dalam bentuk pemberian asupan makanan bergizi dan pemenuhan nutrisi selama 90 hari dan melibatkan sejumlah kegiatan lainnya, termasuk pemeriksaan kesehatan, edukasi tentang pola makan sehat, dan pemberdayaan masyarakat untuk menghadapi masalah gizi. YBM BRILiaN berharap program ini dapat membawa perubahan nyata setiap tahunnya sehingga generasi penerus bangsa dapat tumbuh sehat dan berkualitas.