Buah Manis dari Pohon Pembinaan Bright Scholarship: Diah Anggraeni Menorehkan Prestasi di Pelataran Dunia
Di sebuah sudut Kota Surabaya yang bersemangat, kisah Diah Anggraeni Nurkhalisa mulai tumbuh. Ia bukan sekadar anak dari Jember, melainkan benih yang ditanam di ladang cinta keluarga penuh harapan. Sejak kecil, semangat belajar mengalir dalam darahnya, turun dari sosok ayah yang tak pernah kalah meski berperang melawan kanker kelenjar getah bening pada tahun 2018. Perjuangan ayahnya meninggalkan bekas lukisan ketegaran yang berdenyut dalam jiwa Diah. Ibunya, sang penjaga rumah dan hati, menjadi akar kuat yang menopang segala impian yang akan lahir.

Saat angin pergantian semester pertama berhembus, Diah melemparkan dirinya ke panggung Mahasiswa Berprestasi. Tak gentar oleh bayang-bayang sukses, ia menggenggam keberanian sebagai lentera di tengah gelap keraguan. Juara ketiga bukanlah piala semata, melainkan bukti bahwa langkah kecil itu telah membuka pintu menuju perjalanan yang lebih besar. Dari butir keberanian pertama itu, tumbuh tekad yang semakin matang menantang ujian waktu—untuk kembali mencoba di penghujung perjalanan kuliahnya.
Seleksi demi seleksi membentang seperti tangga menuju puncak harapan. Ia menapaki mulai dari fakultas, hingga universitas, melewati School of Mawapres selama sebulan penuh dan Camp of Mawapres selama tiga hari yang mengguncang semangatnya di tengah padatnya jadwal belajar dan aktivitas luar kampus. Namun, ketika deretan finalis diumumkan, namanya tercecer tak tampak. Kegalauan sempat mendera hatinya. Haruskah ia merelakan mimpi itu terbang pergi? Namun, suara-suara lembut dari teman, senior, dan dosen di Prodi Hukum menguatkan langkahnya untuk bertanya dan mengkonfirmasi, membuka celah kesempatan yang tak terlihat.
Hari itu, bintang keberuntungan berpihak. Kuota finalis bertambah dari 30 menjadi 32 orang, dan Diah masuk dalam cahaya itu. “Jika sudah rezeki dari Allah, sungguh akan selalu ada jalan yang terbuka,” ia berbisik pada hatinya dengan keyakinan yang mengalir seperti sungai tak terhenti.
Perlahan, kerja kerasnya berbuah manis. Diah pun menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama jenjang Sarjana di Universitas Airlangga tahun 2025, melengkapi gelar prestasinya yang telah menghiasi ruang-ruang internasional. Di Leiden University, Belanda, ia tampil gagah sebagai Delegasi Indonesia dalam International Criminal Court Moot Court Competition (ICCMCC) 2024. Ia menorehkan juara pertama Best SDGs Project Presentation dan Best Delegate di Global Youth Innovation Summit #6 yang melintasi Singapura dan Malaysia pada 2025, serta melangkah ke posisi 1st Runner-Up Best Combined Memorials dalam Philip C. Jessup International Moot Court Indonesia National Rounds 2025.

Kini, Diah menatap masa depan dengan mata yang penuh harapan, bersiap menghadapi ajang Mawapres tingkat provinsi, sembari menjalani magang dan menuntaskan skripsinya—setiap langkahnya seperti riak di permukaan danau perjuangan yang tak pernah dingin tetapi selalu berkilau oleh doa dan dukungan. Di antara semua cahaya itu, Bright Scholarship dan YBM BRILiaN adalah matahari yang menghangatkannya, memberi energi untuk tumbuh lebih besar dan lebih kuat.
“Terima kasih tak terhingga untuk Bright Scholarship dan YBM BRILiaN, yang telah menjadi ladang subur bagi mimpi-mimpiku dan selalu memberi dukungan tiada henti. Aku merasa sangat bersyukur menjadi bagian dari keluarga Bright Scholarship! Semoga YBM BRILiaN selalu sukses dan jaya, jazakallahu khairan,” katanya dengan hati yang penuh syukur dan semangat yang membara.
Dari jiwa yang dipupuk, dari benih yang disiram dengan ketekunan dan cinta, tumbuhlah Diah Anggraeni—bunga harapan yang mekar tak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk bangsa yang ia cintai.
