Succes Story : Guru Honorer, Sang Penyemangat dan Penggerak di Kampung Langensari

YBM BRILiaN
August 12, 2024

Di Kampung Langensari, Kota Banjar, menyimpan kisah luar biasa dari seorang guru honorer yang mendobrak batas sulitnya kehidupan dan mengubah takdirnya serta masyarakat sekitar. Kang Elang, begitu akrabnya dipanggil oleh warga, bukan hanya merangkul gelar guru, tetapi juga menjadi pionir dalam usaha budidaya melon hidroponik yang sukses.

Dari awalnya, Kang Elang menghadapi kenyataan bahwa gaji honorer yang diterimanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. Namun, di tengah situasi finansial yang sulit, ia mencari jalan keluar dengan semangat yang membara. “Mayoritas warga kampung sini bertanam padi, saya ingin membuat usaha budidaya yang berbeda dari yang lain untuk menciptakan peluang baru,” ujarnya dengan tekad.

Melihat potensi dalam budidaya tanaman yang berbeda, Kang Elang memutuskan untuk mencoba budidaya melon dengan sistem hidroponik. Tanpa pengalaman sebelumnya, ia belajar dari internet dan YouTube. Meski mengalami dua kegagalan awal, Kang Elang tidak menyerah. Semangatnya tetap berkobar, dan ia terus mencoba.

Hasil dari perjuangan kerasnya terbayar pada suatu hari yang berarti. Melon hasil budidayanya dilelang kepada warga sekitar dan langsung laku keras, habis terjual dalam waktu setengah hari. Keberhasilan ini membuka pintu untuk Kang Elang menjadikan budidaya melon sebagai usaha bisnisnya.

Bergabung dengan program Mitra Inovasi Gerakan (MIG) menjadi poin balik signifikan dalam hidup Kang Elang. Selain dampak positif secara finansial, ia merasa bersyukur dan terkejut dengan perkembangan usahanya yang semakin pesat. Budidaya melon hidroponik yang awalnya hanya eksperimen, kini berkembang menjadi salah satu agrowisata di Kampung Langensari.

Namun, Kang Elang tidak hanya berbagi kesuksesan dengan dirinya sendiri. Dengan membentuk kelompok Budidaya Melon Hidroponik, ia memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk ikut serta dalam kesuksesan ini. Para anggota kelompok, yang sebelumnya mungkin menganggur atau bekerja serabutan, kini mendapatkan penghasilan dari hasil panen melon.


“Saya ga nyangka bisa ikut memberikan dampak ke warga kampung. Anggota yang tadinya menganggur dan bekerja serabutan kini bisa memiliki aktivitas yang bermanfaat dan berpenghasilan,” ujar Kang Elang dengan rasa bahagia.

Kang Elang bukan hanya menjadi inspirator tetapi juga pembimbing bagi anggota kelompoknya. Berbagi ilmu yang diperolehnya melalui internet dan YouTube, ia menciptakan semangat belajar dan ketertarikan baru dalam dunia budidaya tanaman di kalangan mereka.

Dengan penuh harapan, Kang Elang bermimpi agar usaha kelompoknya terus berkembang dan dapat menjangkau pasar yang lebih besar setelah berakhirnya program MIG. Kisah perjalanan Kang Elang bukan hanya tentang keberhasilan dalam budidaya melon hidroponik, tetapi juga tentang semangat pantang menyerah, kebersamaan, dan pembelajaran yang membawa perubahan positif dalam kehidupannya serta kehidupan orang di sekitarnya.